Senin, 23 September 2013

bawa lah aku pulang..
Allah….bawa lah aku pulang..
Di kala aku sangat sedih , automatik aku
mencari Allah. Aku ingat kembali Allah.
Aku mau Dia tahu aku sedang bersedih.
Hatiku pilu. Perasaanku luka parah akibat
kemalangan dengan musibah yang
melanda. Fikiranku kacau. Tidak tenteram
aku melihat dunia.
Aku mencari-cari. Di mana harus aku
mencari Allah?
Allah……Aku ingin pulang. Pulang
kepadaMu Allah.
Bekas-bekas air mata yang membanjiri di
segenap ruang muka ku sapu dengan
penuh hiba. Sudah bertahun-tahun aku
mengembara untuk menggapai tujuan
hidup. Aku mengejar cita-citaku
kononnya karena Allah. Padahal pada
waktu yang sama aku tidak bawa roh
beragama berdamping dengan jasadku.
Aku tidak berkawan dengan Al Quran.
Malah aku sibuk mencari teman & cinta
duniawi.
Aku tidak ziarah masjid. Malah aku rajin
mendatangi cafe-cafe , Mall, atau tempat
kawan, Dugem .
Aku tidak menjalankan solat sunat. Malah
aku menjalankan berbagai kegiatan
nonton bioskop dan ke tempat Karoke .
Bila aku bermuasabah membersihkan
hati, baru aku sadari. Allah tidak ke mana-
mana. Dia bukan tinggalkan aku. Aku
yang lari daripada rumah. Aku yang
melupakanNya. Padahal Dia senantiasa
hadir setiap saat.
“Sungguh, Kami telah ciptakan manusia
dan Kami tahu apa yang dibisikkan
hatinya kepadanya. Kami lebih dekat
kepadanya dari pada urat lehernya.”
Inilah firman Allah yang buat aku rasa diri
ini hipokrit.
Selama ini, kini dan selamanya karena
dunia buat aku menderita. Karena aku
salah dalam meletakkan prioriti hidup.
Acapkali sesuatu yang dicintai menjadi
sebab ujian daripada Allah. Sebab itulah
Allah berfirman bersederhanalah.
Cintailah sesuatu bersungguh -sungguh .
Bila Allah uji dengannya, mungkin aku
tidak terlalu menderita. Tidak meraba-
raba untuk mencari jalan pulang.
Memang susah untuk rasa bercinta
dengan Allah. Cinta Dia hanya akan hadir
melalui mujahadah.
Ya Allah…. Sadarkanlah aku akan
kebutaan aku memandang dunia
sekalipun Engkau telah tunjukkan jalan,
jangan Kau biar aku hanyut dalam
perjuangan hidup yang tiada makna.
Sungguh, apalah arti perjuangan ini
tanpaMu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Online

Kalender